Rabu, 09 September 2009

proses pembuatan tempe

C. Proses Pembuatan Tempe1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik dilobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.12. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat dibekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin.

Kamis, 08 Januari 2009

Program Kerja UnitPendampingan langsung (UPL) IKM Disperindag Prop. Kalbar tahun 2008



Tim UPL Propinsi Kalbar tahun 2008 :



Ketua :Yudi Suheri, SE


Sektretaris : Elva Edison, ST


Anggota : Uray BSc, Tajri, BSc dan Cahyo, BSc






UPL Propinsi Kalbar tahun 2008 melakukan pembinaan di IKM tikar Bidai di Jagoi Babang Kab. Bengkayang, perbatasan dengan Malaysia Timur (Sarawak)


Kami Melakukan dua kali Kunjungan diagnosis pada tiga IKM tikar Bidai


Kamis, 07 Agustus 2008

BANANA ROLL PRODUCT


Banana roll is a snack product, made by banana, sugar, coclate and Flavors. One of the enterprenuer of Small Midle scale Industry banana roll is Muhamad Salim Ali. He and his wife hand by hand producing banana roll, according to Salim, Banana roll is a new product, the strange of this product are uniqe and delicius. He have to improve and promote this product to the market to increase the sale of this product

Selasa, 15 Juli 2008

Sentra Tikar Bidai di bengkayang adalah program Unit Pendampingan Langsung IKM (UPL) propinsi Kalimantan Barat, bekerja sama dengan Disperindag Kop Bengkayang dan Baristand Industri Pontianak. Program Diagnosis ini dilakukan untuk memperbaiki manajemen dan pemasaran sentra Tikai Bidai, karena pada umumnya pengrajin mempunyai latar belakang pendidikan rendah. oleh karena tanggal 25-26 Juni dialksanakan program diagnosis. dari diagnosis dapat dilihat bahwa pengrajin tidak mengelolah usahanya dengan baik, tidak ada pembukuan yang baik layaknya suatu industri IKM, begitu juga pasar dari tikar bidai ini terkosentrasi pada Sarawak Malaysia, sehingga harga dari tikar bidai ini dikendalikan oleh pedagang Malaysia. selain itu bahan bakunya berasar dari Kalimantan Tengah, sehingga diperlukan alternatif pasokan baru supaya produksi tidak terhenti bila bahan baku dari Kalteng mengalami hambatan

Bidai carpets from Bengkayang West Kalimantan Indonesia

Jumat, 11 Juli 2008

bahan baku rotan untuk membuat tikar bidai

Kamis, 10 Juli 2008

TIKAR BIDAI KOMODITI UNGGULAN BENGKAYANG

Tikar bidai adalah tikar yang terbuat dari anyaman rotan dan kulit kayu kapoa. tikar bidai ini telah dibuat oleh masyarakat Kec. Seluas dan Jagoi Babang dari zaman dahulu. kerajinan ini dilestarikan turun temurun, bedanya dahulu hanya sekedar untuk menjemur padi, sekarang penggunaan bidai telah berkembang menjadi taplak meja, sajadah, lantai rumah dan dinding rumah sehingga bisai ini telah menjadi komoditi unggulan untuk menopang kebutuhan hidup mereka. Kec. Jagoi Babang terletak di perbatasan Sarawak Malaysia, tikar bidai ini sangat diminati oleh pedagang Malaysia, selain untuk kebutuhan sendiri bidai juga mereka ekspor Singapura dan Eropah dengan merek dagang Malaysia. Tiap Sabtu dan Minggu ada pasar rakyat di Serikin yaitu wilayah Malaysia, pedagang yang menjadi pengumpul bidai-bidai ini kemudian menggelar bidai ini dengan membayar pada petugas keamanan Malaysia. Saat ini pasar Bidai hanya terfokus di Sarawak Malaysia, sedangkan pasar dalam negeri belum tergarap. Guntoro salah seorang pengrajin tikar bidai di Jagoi Babang berharap adanya pengusaha Indonesia yang mau jadi penampung tikar bidai mereka untuk tujuan eksport, karena saat ini harganya dikendalikan oleh pedagang Malaysia. bagi pembaca situs ini yang berminat untuk berbisnis bidai dapat menghubungi Edison (hp : 081522532766)